Perjalanan semesta dan apa-apa yang didalamnya selalu bergerak sejalan dengan waktu. Perjalanan ini selalu beriringan. Tanpa waktu ini, semesta tidak akan mampu untuk mendapatkan pundi-pundi panggung eksistensi. Kalupun dibalik, waktu ini juga tidak akan napak nilainya. Yah, kalau soal nampak dan tak nampak atau yang terlihat dan yang tak terlihat, bukankah kita ini sering melihat langsung keterkaiatan antar keduanya ini?.
Waktu ini mempunyai makna tersendiri bagi mereka-mereka yang terlibat. Entah makna yang konotasinya positif ataupun sebaliknya. Boleh jadi, pemaknaan positif tentang makna waktu menjadikan kesempatan para mereka-mereka yang terlibat ini untuk menyentuh satu kesadaran ke kesadaran yang lain, dan pada titik selanjutnya menjadikan mereka-mereka ini sadar bahwa betapa tinggi keberhargaan ruang dan waktu ini, entah itu dalam hal memanfaatkannya ataupun berkolaborasi dengannya. Dan boleh jadi, pemaknaan negatif menciptakan citra buruk tentang waktu ini. Kediktatoran ruang dan waktu ini, yang terus berjalan maju tanpa memberikan toleransi kepada yang terlibat, yang tidak bisa diajak untuk berkompromi, yang tidak bergeming jikasaja disodorkan tumpukan-tumpukan kata-kata indah, menjadi sebuah momok tersendiri. Dan mereka-mereka yang tidak siap ini selalu melemparkan kesalahan-kesalahan, eluhan-eluhan, keburukan-keburkan, umpatan-umpatan, dan kata-kata kotor kepada ruang dan waktu.
Yah, soal pemaknaan, saya kira semuanya mempunyai kemampuan untuk mengambil makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
what your opinion?